Kini Ia Sendiri
Tuesday, August 10, 2010
Air matanya mengalirAntara dedaunan hijaunya
Suatu malam yang muda.
Tidak ada selamat tinggal
Tidak sempat untuk itu.
Kini ia sendiri
Menentang angin malam yang dingin
Menahan embun di hujung daun
Menepis mentari yang menggigit
Dalam sepi.
Air matanya mengalir
Antara dedaunan hijaunya
Suatu malam yang muda.
Ia lebih mengerti tentang hidup ini
Kini ia telah sendiri.